" Hanyalah sebuah catatan kaki perjalanan menikmati coretan-coretan tuhan di alam indonesia ini.. mencoba memahami keagunganNya.. menikmati.. dan mengabadikan potongan kisah bersama para sahabat, rekan dan orang-orang yang terlibat didalamnya.. karena hal-hal seperti ini tak layak untuk dilupakan.. dan selalu indah untuk dikenang "

Lestari alamku..... Lestari Indonesiaku..... Lestari duniaku.....

Minggu, 07 Februari 2010

gede

Jumat, 6 April 2007

Baim yang menyadari bahwa adalah penting mengetahui isi kerir sendiri, hari ini tidak mengulangi kesalahannya. batu-batu yang dimasukan anak2 dan ia bawa dari sel ampe basecamp dikeluarkannya.. hehe.. sory im.. batu2 itu itu akhirnya teronggok di pendopo yang kita inap semalam. Lumayan lah buat tatakan lilin para pendaki lain...
Kita berangkat jam setengah 8 teng, dengan Berondong Irfan sebagai korlap sekaligus danlapnya. Tujuan kita hari ini adalah Alun-alun Suryakencana.Oiya, belum dikasih tau ya siapa aja yang tergabung dalam tim ini... berikut adalah rinciannya:
The celebs: Jo, Kang Dana + Mas RamaTim hura-hura: Rime, Mala, GugumTim ga jelas: Koko, saya (Arfan)Tim porter: Irfan, Baim, Cus, Maman (anak-anak baru... cocok banget jadi porter)
Jadi totalnya 12 orang, 2 cewe 10 cowo..Menurut pengalaman, Selabintana – Suryakencana ditempuh selama sehari penuh, jadi taro aja kita bakal jalan 12 jam. Jalan yang cukup terjal tapi ga tejal-terjal amat pun kita daki dengan semangat.Sekitar jam 13.30 ujan turun deres banget. Dan berhubung pada kebanyakan gaya, para bocah itu ga mau disuruh pake ponco ato raincoat.


istirahat ditengah jalan


Kita nyampe mata air Cileutik jam 14.00, trus pasang flysheet dan makan siang, dalam keadaan basah kuyup, yyyuu..Perjalanan ke Suryakencana dilanjutin jam 16.30. Kata orang sih dari sungai ke Surken itu lamanya 4 jam. Tapi ternyata info itu bohong, soalnya dalam waktu 2 jam aja kita udah nyampe Suryakencana, padahal kita jalannya lelet-lelet loh...kita bermalam disurya kencana... dengan 3 buah tenda.. sayangnya malam ini kita ga ngariung bareng soalnya dingin banget dah ni tempat malam hari.. so pada masuk sleeping bag masing2 dan lelap tidur..

Sabtu, 7 April 2007

Semalem gua merenecanakan bangun jam 4 pagi biar bisa liat sunrise, “Kalo pada pengen liat sunrise, gih sono pada bangun jam 4 pagi, naik ke Puncak satu jam doang, foto-foto, trus balik lagi...Tapi ternyata keinginan untuk melihat sunrise di Puncak Gede tidak mengalahkan rasa kantuk mereka jam 4 pagi. Heya iyyyyaaaa laaaaahhhh.... jam 4 pagi di ketinggian 2500-an mdpl gini, siapa sih yang ga tergoda buat tidur?

aku bangun pagi sekitaran jam 6 karena mau bab.. haha.. abis itu foto2 sama mala.. ini dy kesejukan pagi di alun2 surya kencana.. dihangati jaket merah yang akan selalu merah dimanapun aku pakai.. hehe





Dan pada kenyataannya anak2 pada bangun jam 7 pagi, hohoho....
abis bangun ada yang masak ada yang foto2 dah..


gaya ga jelas dari orang2 ga jelas

foto dipadang edelwies

shincan dan bu guru yoshinaga




Pada pagi ini telah terjadi kebodohan yang paling krusial dalam dunia kuliner lapangan, yaitu: hilangnya garam. Sebenernya ga ilang sih, cuman lupa aja naronya di mana. Dasar dudul..!


masak-memasak pagi hari

Untung aja alun-alunnya lagi rame gini, jadi kita bisa minta garem ke pendaki sebelah, hehehe... Dan waktu kita bilang dari ITB, mereka langsung nanya “Anak KMPA ya?”... Hey.. gua ga tau loh kalo kita seterkenal itu...Selain masak nasi, urusan masak-memasak pagi ini gua serahkan kepada anak-anak baru. Secara kita adalah senior-senior yang baik, jadi kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar masak di lapangan, hahaha...

Abis makan kita jalan menuju puncak... sebelum itu kita berfoto dulu dalam satu tim.. ini dia..



dari kiri ke kanan : irfan, kang rama, bang jo, gumelar, cussy, arfan, koko, rime, mala, maman


Ditambah basa-basi, perjalanan dari camp menuju puncak kita tempuh selama 45 menit. Dan akhirnya sampailah kita di Puncak Gede.... jeng-jeng-jeng...

tepi kawah gede


Setelah puas poto-poto, kita turun. Tujuannya adalah Kandang Badak, yaitu camp di perbatasan punggungan Gede dan Pangrango.

Satu hal yang menarik pada jalur Puncak Gede menuju Kandang Badak adalah adanya “Tanjakan Cinta”. Sebenernya sih namanya “Tanjakan Setan”, tapi anak-anak KMPA bilangnya “Tanjakan Cinta”. Kita kan emang suka seenak udel gitu.


sebelum turun tanjakan cinta

Jam setengah 4 kita nyampe di Kandang Badak. Di sini adalah titik terakhir kebersamaan kita sebagai satu tim yang lengkap. Soalnya tim ga jelas termasuk saya dan para celeb mau pulang ke kota,

Jam 18.00 kita berpisah. kami turub kecibodas, sisanya—tim hura-hura dan tim porter—lanjut ke Pangrango.... see u next gede mount.. tapi sayang dirimu komersil sekarang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar